juragankonveksi.id – Media pemerintah Iran telah melaporkan kematian Saeed Abyar, seorang penasihat dari Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), yang terjadi dalam serangan udara Israel di Aleppo, Suriah utara pada Senin, 3 Juni. Kantor berita Iran, Tasnim, mengutip pemantau menyatakan bahwa serangan tersebut menewaskan setidaknya 16 anggota milisi yang mendukung Tehran.
Rincian Serangan:
Menurut laporan dari Syrian Observatory for Human Rights, serangan Israel yang terjadi pada malam hari tersebut mengincar sebuah pabrik di Hayyan, yang berada di Provinsi Aleppo Barat. Observatorium, yang berbasis di Inggris, mencatat bahwa korban tewas termasuk Saeed Abyar serta pejuang lokal dan asing yang berpengaruh di kawasan tersebut.
Konteks Regional:
Hayyan adalah salah satu kota yang kontrolnya dipegang oleh rezim Presiden Bashar Al Assad, yang telah berperang dalam konflik sipil yang berkepanjungan di Suriah. Kementerian Pertahanan Suriah menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan beberapa posisi di dekat kota tersebut, mengakibatkan “korban jiwa dan beberapa kerusakan material.”
Hubungan Internasional:
Suriah, sebagai sekutu dekat Iran, sering kali menjadi lokasi serangan oleh Israel, terutama terhadap posisi militer dan pejuang yang didukung Iran, termasuk Hizbullah dari Lebanon. Serangan ini merupakan bagian dari serangkaian tindakan yang intensif oleh Israel, terutama sejak dimulainya serangan besar-besaran ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
Peningkatan Konflik:
Serangan Israel ke Suriah dan Lebanon telah meningkat sejak Oktober 2023, menjadikan wilayah tersebut lebih tegang. Respons terhadap serangan Israel ini juga meliputi serangan balasan dari berbagai milisi pro-Iran di Timur Tengah, termasuk Hizbullah dan Houthi Yaman, yang telah meningkatkan serangan udara mereka terhadap Israel.
Kematian Saeid Abyar dan 15 anggota milisi lainnya menyoroti eskalasi ketegangan dan konflik di wilayah tersebut, dengan potensi untuk lebih meningkatkan ketidakstabilan di Timur Tengah.