juragankonveksi.id – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara sepihak menetapkan tarif impor sebesar 32% untuk seluruh produk asal Indonesia. Pemerintah Indonesia menanggapi keputusan ini dengan serius dan langsung menyuarakan keberatannya. Langkah tersebut dinilai mengancam hubungan dagang bilateral yang selama ini terjalin dengan baik.

DPR Nilai Langkah Trump Sebagai Tindakan Merugikan

Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, secara terbuka mengkritik kebijakan Trump. Ia menilai kebijakan tersebut tidak hanya merugikan eksportir Indonesia, tetapi juga membebani konsumen Amerika. Menurutnya, kebijakan ini mengabaikan prinsip dagang yang adil dan mencerminkan sikap proteksionis berlebihan. Selain itu, ia menegaskan bahwa produk Indonesia sudah lama memenuhi kebutuhan pasar AS dengan kualitas dan harga bersaing.

Konsumen Amerika Akan Bayar Harga Lebih Mahal

Dengan tarif baru ini, produk-produk seperti tekstil, makanan olahan, furnitur, dan elektronik akan mengalami kenaikan harga yang signifikan. Konsumen Amerika tidak punya pilihan selain membayar lebih mahal untuk barang yang sebelumnya terjangkau. Akibatnya, daya beli mereka bisa melemah, dan tingkat inflasi berpotensi meningkat. Oleh karena itu, DPR menilai kebijakan Trump justru menyerang kepentingan warga Amerika sendiri.

DPR Ajak Pelaku Usaha Alihkan Ekspor ke Kawasan Lain

Dalam menghadapi situasi ini, Andre mendorong pelaku usaha Indonesia agar tidak terlalu bergantung pada pasar Amerika Serikat. Ia menyarankan mereka memperluas ekspor ke wilayah seperti Eropa Timur, Timur Tengah, dan Afrika. Menurutnya, diversifikasi pasar akan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia di tengah gejolak global. Selain itu, strategi ini dapat membuka peluang baru yang lebih stabil dan menguntungkan.

Pemerintah Harus Bergerak Cepat dan Tegas

DPR meminta Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan untuk segera bertindak. Mereka perlu membuka jalur komunikasi langsung dengan pejabat perdagangan AS dan menyampaikan keberatan secara resmi. Jika upaya bilateral tidak menghasilkan solusi, Indonesia harus menggugat kebijakan ini ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dengan begitu, Indonesia dapat melawan kebijakan sepihak yang merugikan.

Indonesia Perlu Jaga Kedaulatan Dagang

Andre menekankan pentingnya menjaga kedaulatan ekonomi dan martabat Indonesia dalam perdagangan internasional. Ia meminta pemerintah untuk tidak bersikap lunak terhadap negara mana pun yang merugikan kepentingan nasional. Melalui langkah tegas dan terukur, Indonesia bisa menunjukkan kekuatan diplomasi dan melindungi industri dalam negeri secara berkelanjutan.