1. Latar Belakang dan Kekhawatiran ECB
ECB mencatat, menurut nowcast mereka, aproksimasi pertumbuhan perdagangan global turun dari sekitar 1,5% kuartalan pada awal 2025 (akibat frontloading impor AS) dan diperkirakan mengempis di kuartal berikutnya, ketika efek tersebut mulai memudar. Kombinasi frontloading dan kehadiran tarif baru menciptakan ketidakpastian tinggi, yang secara langsung mengganggu arus perdagangan dan sentiment investor.
2. Sumber Ketegangan: Kebijakan Tarif AS dan Retaliasi Global
AS – tarif baru dan frontloading
Kebijakan Trump—terutama pengenaan tarif baru pada baja, aluminium, mobil, dan sektor ekonomi lainnya sejak awal 2025—telah memicu frontloading impor AS. Hal ini menyebabkan lonjakan sementara aktivitas perdagangan, yang kemudian berpotensi diikuti kontraksi tajam ketika efek tersebut memudar .
Retaliasi negara lain
Tindakan tarif AS juga disertai retaliasi dari Tiongkok dan negara mitra dagang lainnya. Misalnya, tarif efektif terhadap impor dari AS meningkat hingga ~125–140% pada pertengahan April . Saling balas tarif ini menghancurkan pola pasokan global, menimbulkan gangguan rantai pasok, dan meningkatkan biaya logistik.
Subsidi industri
Selain tarif, subsidi industri di Tiongkok dan munculnya negara lain memperumit persaingan global. Christine Lagarde menyoroti bahwa intervensi fiskal dan subsidi di negara berkembang telah meningkat tiga kali lipat sejak 2014, dan semakin mengganggu persaingan sehat dalam perdagangan.
3. Dampak Ekonomi: Memperlambat Pertumbuhan Zona Euro
Revisi pertumbuhan GDP
Karena efek ketegangan perdagangan global, berbagai lembaga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi:
- OECD menurunkan pertumbuhan zona euro dari 1,3% ke 1,0% untuk 2025.
- OECD juga menurunkan estimasi global dari 3,3% ke 2,9%.
Risiko sektor manufaktur dan investasi
ECB mencatat penurunan dalam new export orders di sektor manufaktur pada akhir 2024, sinyal awal melemahnya siklus bisnis . Gejala kesepian investasi juga muncul, karena ketidakpastian mengurasi keberanian perusahaan menambah kapasitas produksi baru.
Kenaikan risiko kredit
Dengan melemahnya ekspor dan potensi PHK, utang korporasi dan risiko kredit perbankan di kawasan euro dapat meningkat. Meskipun GIRO institusi keuangan relatif kuat, ECB tetap mewanti-wanti terhadap gejolak tinggi dalam kondisi pasar .
4. Tekanan Terhadap Risiko Inflasi dan Kebijakan Moneter
Inflasi – kombinasi efek ramah dan berbahaya
ECB menunjukkan bahwa tarif dapat menambah tekanan inflasi, mempercepat headline CPI sebesar 0,5 poin persentase . Namun inflasi ini bersifat satu kali dan jika disertai penurunan aktivitas ekonomi (stagflasi), risiko jangka panjang terhadap stabilitas harga tetap terangkat.
Perubahan suku bunga
ECB telah melonggarkan kebijakan moneter sejak pertengahan 2024 dengan delapan kali pemotongan suku bunga hingga tingkat deposito 1,75–2,5% . Presiden Lagarde menyatakan bahwa bank tetap “data-dependent” dan mungkin menghentikan atau mengurangi laju pemangkasan suku bunga jika risiko memburuk.
5. Pernyataan dan Teguran dari ECB
Luis de Guindos (Wakil Presiden ECB)
Dalam wawancara bersama Reuters, ia menegaskan bahwa kondisi perdagangan global akan sangat mempengaruhi arah kebijakan moneter—terutama potensi tambahan pemangkasan suku bunga.
Joachim Nagel (Presiden Bundesbank)
Pada 16 Juni 2025, Nagel menyatakan bahwa ECB sebaiknya tetap fleksibel dan tidak berkomitmen terlalu cepat terhadap pemangkasan suku bunga, mengingat ketidakpastian global seperti yang muncul dari perang dagang dan konflik geopolitik .
Christine Lagarde
Lagarde berulang kali memperingatkan bahwa eskalasi perang dagang bisa menurunkan pertumbuhan zona euro, mendorong inflasi lebih tinggi lewat rantai pasok yang terganggu, dan melemahkan kepercayaan konsumen serta investo.
6. Proyeksi dan Skema Kebijakan Mendatang
Skema skenario
ECB telah mengembangkan beberapa skenario pertumbuhan: baseline, eskalasi perang dagang, dan penyelesaian tenang.
Langkah-langkah dukungan tambahan
ECB menegaskan bahwa selain suku bunga, alat lain seperti swap line dengan Fed, diversifikasi cadangan, dan inisiatif digital euro bisa tetap dijalankan untuk menjaga stabilitas keuangan.
7. Rekomendasi Kebijakan dan Kolaborasi Global
Resolusi bilateral dan multilateral
Lagarde dan lembaga lainnya, termasuk OECD, menyerukan dialog konstruktif antara negara-negara besar—AS, Uni Eropa, China—untuk meredam fragmentasi sistem perdagangan dunia .
Struktur internal UE
ECB mendorong reformasi untuk meningkatkan daya saing—mengurangi hambatan regulatif, memperkuat pasar tunggal dan infrastruktur—untuk meredam dampak eksternal .
Peran OECD dan EBRD
OECD menekankan pentingnya koordinasi lintas negara untuk mencegah fragmentasi ekonomi global yang bisa memengaruhi pertumbuhan dunia . EBRD juga memangkas proyeksi pertumbuhannya akibat ketidakpastian dan risiko tarif .
8. Ringkasan dan Prospek Masa Depan
- Perdagangan global melemah: frontloading impor menggantikan aktivitas normal, tapi target awal menurun signifikan.
- Pertumbuhan zona euro kian tertekan, dengan revisi estimasi GDP menurun ke sekitar 0,9–1,0%.
ECB telah menjadikan perlambatan tajam dalam perdagangan global sebagai faktor utama yang mempengaruhi kondisi ekonomi Eropa dan kebijakan moneter mereka. Risiko-risiko ini berasal dari dinamika tarif AS, subsidi industri, dan gejolak rantai pasok global.
Langkah respons ECB meliputi penurunan suku bunga, kesiapsiagaan alat dukungan nonkonvensional, serta ajakan menuju reformasi struktural dan diplomasi ekonomi internasional. Menjaga keseimbangan antara merespons perlambatan ekonomi dan tetap memegang kendali stabilitas harga menjadi tantangan utama mereka.
Komentar Terbaru